Bee terus berteriak memanggil nama Endy, syukurlah ada neneknya Nanda memberitahukan Bee bahwa Endy baru saja lewat di depannya dan ia berlari menuju arah portal. Secepat kilat Bee berlari menyusul Endy dan berteriak sekeras-kerasnya memanggil nama “ENDY!”, ia pun menoleh.
Namun ia malah semakin mempercepat laju larinya dan tertawa riang. Bee pun semakin mempercepat lari. Kalau Bee pikir itu adalah lari tercepat selama Bee bersama teman-teman special needs. Semakin Bee mempercepat lari Endy pun semakin mempercepat larinya dan itu membuat Bee harus 2x lebih cepat dari lari Endy.
Akhirnya Bee berhasil menangkap Endy, namun Bee masih kesulitan untuk mengajaknya kembali ke sekolah. Lalu Bee bertanya padanya “Endy mau apa? Endy mau kemana?” Ia pun menunjuk ke arah portal dan mengatakan “Pulang”. Bee pikir ia hanya ingin ke arah portal dan melihat mobil yang lewat maka Bee pun mengabulkannya.
Bee mengajak Endy ke arah portal dan memintanya kembali setelah melihat mobil. Namun apa yang terjadi di luar dugaan. Endy terus berjalan dan hendak menyebrangi jalan, Bee berusaha untuk mencegahnya dengan memeluknya tapi ia berontak dan berlari lagi namun akhirnya Bee berhasil memegang tangannya. Endy berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Bee dengan berusaha menggigit tangan Bee.
Bee berusaha sekuat tenaga memegang dinding agar badan Bee tidak terbawa oleh badan Endy dan berusaha agar tanganku yang 1 tidak digigit olehnya. Bee bisa saja melepas kan Endy agar tidak digigit namun saat itu yang ada dipikiran adalah "Jangan sampe Endy terlepas dari tangan Bee, karna jika terlepas maka ia akan menyebrang dan bagaimana jika tertabrak? (Astahfirullah)". Disitu terlihat sekali kalau orang-orang sedang memperhatikan kami. Namaun mereka hanya melihat saja dan mungkin berprasangka negatif pada Bee.
Karena merasa tidak bisa menangani Endy maka Bee minta tolong pada seorang pedagang (pemilik warung ADVA) agar memanggilkan seseorang dari sekolah. Dengan menahan rasa malu dan panik Bee terus memegang tangan Endy sambil berharap ada yang datang menolong. Beberapa menit kemudian datanglah Pak Fahmi. Awalnya Pak Fahmi merasa kesulitan untuk mengajak Endy kembali ke sekolah karena Endy selalu berontak, ia selalu meliuk-liukkan tubuhnya di saat Pak Fahmi mencari celah untuk membawanya. Namun akhirnya Endy pun bisa di bawa kembali ke sekolah dengan cara di gendong (meski dalam gendongannya Pak Fahmi Endy terus berontak dan berusaha menggigit pinggangnya Pak Fahmi). Tiba di sekolah Endy tantrum hebat, Bee dan beberapa teman berusaha untuk menenangkannya. Alhamdulillah setelah tenang Endy pun melakukan solat dzuhur berjamaah dengan teman-teman.
Yang tidak bisa dilupakan dari Endy adalah mie Remez dan Taro karena kedua makanan itulah makanan pokok bagi Endy, Ia sama sekali tidak mau menyentuh nasi. Saat mentreatmennya untuk mau makan nasi. Setiap waktu makan siang Bee dan Dewi pergi ke mushola sambil membawa Endy dan nasi yang dibawanya dari rumah. Kami mencari cara bagaimana agar Endy mau makan nasi, mulai dari memaksanya sampai hanya memintanya memegang nasi. Dan Alhamdulillah mulai ada perkembangan Endy mulai mau memasukkan nasi dan meletakkannya di lidah dalam beberapa menit, namun setelah itu di buangnya lagi tapi bagi Bee itu adalah sebuah perkembangan karena pada awalnya Endy sangat jijik sekali jika bersentuhan dengan nasi.
Hal lain yang tidak bisa Bee lupakan adalah ketika kemping. Ini adalah kemping pertama bagi kami. Kami berdua sangat menikmati kemping itu. Padahal awalnya Bee berpikir bahwa Endy tidak akan nyaman jika harus tidur di tenda yang harus berdesak-desakkan dengan teman-temannya. Namun ia sangat menikmati seluruh kegiatan.
Dan Bee juga tidak bisa melupakan pengalaman kemping ke-2 kami. Untuk merayakan akhir semester, sekolah mengadakan kemping ke Cibodas. Ketika kami baru sampai dan akan beristirahat tiba-tiba saja Endy berlari dan akan masuk ke arah sungai. Spontan Bee mengejarnya dan Pak Fahmi membantu. Setelah Pak Fahmi menangkapnya, Bee dan Dewi berusaha menenangkan Endy, tidak lama kemudian ia tenang. Setelah semua berkumpul kami pun mendirikan tenda dan memasukkan barang-barang bawaan. Endy mengikuti seluruh kegiatan dengan baik, ia terlihat senang sekali ketika dihari kedua teman-teman kecil diperbolehkan untuk bermain di sungai.
Setelah kemping dan bagi raport kami pun libur dan selama libur Bee sangat merindukan Endy...merindukan cara ia memanggil nama Bee, saat Bee berlari dan memanggil namanya serta melihatnya tertawa riang. Namun Bee mendapatkan berita bahwa di tahun ajaran kedua ini Bee tidak lagi mendampingi Endy. Meski sedih tapi Bee tidak bisa berbuat banyak karena yang menentukan pendampingan bukanlah Bee. Semoga Endy Lebih baik dengan pendamping yang baru..
0 komentar:
Posting Komentar